A. Konsep Keluarga
1. Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di
suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling tergantung.(Depkes RI,
1988).
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang bergabung
karena ikatan tertentu untuk berbagi pengalaman dan pendekatan emosional serta
mengodentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga.(Friedman, 1998).
2. Tipe/Bentuk Keluarga
Dalam masyarakat ditemukan tipe/bentuk keluarga:
- Keluarga Inti (Nuclear Family): keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
- Keluarga Besar (Extended Family): keluarga inti ditambah sanak saudara misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dsb.
- Keluarga Berantai (Serial Family): keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
- Keluarga Duda/Janda (Single Family): keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
- Keluarga Berkomposisi (Composite): keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama-sama.
- Keluarga Kabitas (Cahabitation): dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
- 3. Peran Keluarga
Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
interpersonal yang berhubungan dengan posisi dan situasi tertentu. Berbagai
peran ayng terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:
- Peran ayah sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala rumah tangga, anggota dari kelompok sosialnya dan anggota masyarakat.
- Peran ibu sebagai isteri, ibu dari anaknya, mengurus rumah tangga, pengasuh, pendidik dan pelindung bagi anak-anaknya, anggota kelompok social dan anggota masyarakat serta berperan sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarga.
- Peran anak-anak sebagai pelaksana peran psikososial sesuai dengan tingkat perkembangan baik fisik, mental dan spiritual.
4. Fungsi Keluarga
Fungsi dari keluarga adalah memenuhi kebutuhan anggota
individu keluarga dan masyarakat yang lebih luas, fungsi keluarga adalah:
a. Fungsi Afektif
Merupakan suatu basis sentral bagi pembentukan dan
kelangsungan keluarga. Kebahagiaan keluarga diukur dengan kekuatan cinta
keluarga. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak kegembiraan dan
kebahagiaan seluruh anggota keluarga, tiap anggota keluarga mempertahankan
hubungan yang baik.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan
yang dilalui individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan
dalam lingkungan sosial. Proses sosialisasi dimulai sejak lahir. Keluarga
merupakan tempat individu untuk belajar sosialisasi. Anggota keluarga belajar
disiplin, belajar tentang norma-norma, budaya dan perilaku melalui hubungan dan
interaksi dalam keluarga.
c. Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan
keturunan dan menambah sumber daya manusia.
d. Fungsi Ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan
seluruh anggota keluarga seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek
asuhan kesehatan yaitu mencegah terjadi gangguan kesehatan dan atau merawat
anggota keluarga yang sakit. Kesanggupan keluarga untuk melaksanakan
pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga untuk mengenal
masalah kesehatan, membuat keputusan tindakan, memberikan perawatan, memelihara
lingkungan dan menggunakan fasilitas kesehatan.
B. Tahap Perkembangan Keluarga
Perkembangan keluarga adalah proses perubahan dari
sistem keluarga yang terjadi dari waktu ke waktu meliputi perubahn interaksi
dan hubungan di antara keluarga dari waktu ke waktu. Perkembangan ini terbagi
dalam beberapa tahapan, setiap tahapan memiliki tugas perkembangan yang harus
dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui denagn sukses.
Menurut Duvall (1977) siklus kehidupan keluarga
terdiri dari 8 tahapan yang mempunyai tugas dan resiko tertentu pada setiap
tahapan perkembangannya. Adapun 8 tahapan perkembangan tersebut adalah:
- Tahap 1 keluarga pemula: dimulai saat individu membentuk keluarga melalui perkawinan.
Tugas perkembangan:
- Membina hubungan intim yang memuaskan kehidupan baru.
- Membina hubungan dengan teman lain, keluarga lain.
- Membina keluarga berencana.
Masalah kesehatan: masalah
seksual, peran perkawinan, kehamilan yang kurang direncanakan.
Tahap 2 keluarga dengan kelahiran anak
pertama: dimulai sejak anak pertama lahir sampai berusia 30 bulan.
Tugas perkembangan:
- Perubahan peran menjadi orang tua.
- Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga.
- Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangannya.
Masalah kesehatan: pendidikan
meternitas, perawatan bayi yang baik, pengenalan dan penanganan masalah
kesehatan fisik secara dini, imunisasi, tumbuh kembang dan lain-lain.
Tahap 3 keluarga dengan anak pra sekolah:
dimulai anak pertama berusia 2,5 tahun sampai dengan 5 tahun.
Tugas perkambangan:
- Memenuhi kebutuhan anggota keluarga.
- Membantu anak bersosialisasi, beradaptasi dengan lingkungan.
- Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain juga harus dipenuhi.
- Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar keluarga.
- Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak-anak.
- Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
- Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.
Masalah kesehatan:
a. Masalah kesehatan fisik: penyakit menular pada
anak.
b. Masalah kesehatan psikososial: hubungan perkawinan,
perceraian.
c. Persaingan antara kakak adik.
d. Pengasuhan anak.
Tahap 4 keluarga dengan anak usia sekolah:
dimulia saat anak pertama berusia 6 tahun samapi 13 tahun.
Tugas perkembangan:
- Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.
- Mempertahankan hubungan perkawinan bahagia.
- Memenuhi kebutuhan dan biaya hidup yang semakin meningkat.
- Meningkatkan komunikasi terbuka.
Tahap 5 keluarga dengan anak remaja:
dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun sampai 19-20 tahun.
Tugas perkembangan:
- Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, meningkatkan otonominya.
- Mempererat hubungan yang intim dalam keluarga.
- Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dn orang tua.
- Perubahan sistem peran dan peraturan tumbuh kembang keluarga.
Masalah kesehatan: penyalahgunaan
obat-obatan dan penyakit jantung.
Tahap 6 keluarga dengan anak dewasa:
dimulai saat anak pertama meninggalkan rumah sampai anak terakhir, lamanya
tergantung dengan jumlah anak atau banyaknya anak belum menikah dan tinggal
dalam rumah:
Tugas perkembangan:
- Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
- Mempertahankan keintiman pasangan.
- Membantu orang tua yang sedang sakit dan memasuki masa tua
- Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
- Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
Masalah kesehatan:
- a. Masa komunikasi dewasa muda dengan orang tua tidak lancar.
- b. Transisi peran suami istri.
- c. Memberi perawatan.
- d. Kondisi kesehatan kronis
- e. Masalah menopause
- f. Efek dari obat-obatan, merokok, diet dan lain-lain.
Tahap 7 keluarga dengan usia pertengahan:
dimulai saat anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiunan atau
salah satu pasangan meninggal.
Tugas perkembangan:
- Mempertahankan kesehatan.
- Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak.
- Meningkatkan keakraban pasangan.
Masalah kesehatan:
- a. Promosi kesehatan.
- b. Masalah hubungan dengan perkawinan.
- c. Komunikasi dan hubungan dengan anak cucu dan lain-lain.
- d. Masalah hubungan dengan perawatan.
Tahap 8 keluarga dengan usia lanjut:
dimulai salah satu meninggal atau pension sampai dengan dua-duanya meninggal.
C. Konsep Keperawatan Keluarga
1. Pengertian
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat
perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan pada keluarga sebagai unit atau
kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai
sarana (Salviction G. Bailon dan Araciles Maglaya), 1978).
2. Keluarga sebagai Unit Pelayanan
Beberapa hal berikut ini adalah alasan mengapa harus
menjadi fokus sentral dari perawatan:
- Dalam sebuah unit keluarga disfungsi apa saja akan mempengaruhi satu atau lebih anggota keluarga.
- Ada hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan anggotanya.
- Melalui perawatan kesehatan keluarga akan meningkat derajat kesehatan secara menyeluruh.
- Upaya menemukan kasus dalam keluarga dan faktor resiko pada anggota keluarga yang lain.
- Pemahaman terhadap individu dan fungsinya dipandang dalam konteks keluarga mereka.
- Keluarga merupakan sistem pendukung vital bagi individu.
3. Peran
Perawat
Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan
keluarga adalah:
a. Pendidik
Perawat memberikan pendidikan kesehatan kepada
keluarga agar keluarga dapat melakukan program Asuhan Keperawatan Keluarga
secara mandiri dan bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan.
b. Koordinator
Koordinasi diperlukan untuk mengatur program kegiatan
atau terapi dari berbagai disiplin agar tidak terjadi tumpang tindih dan
pengulangan.
c. Pelaksana
Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di
rumah, klinik, maupun di rumah sakit bertanggung jawab memberikan perawatan
langsung.
d. Pengawas Kesehatan
Perawat harus melakukan kunjungan rumah yang teratur
untuk mengidentifikasi tentang kesehatan keluarga.
e. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam
mengatasi masalah kesehatan.
f. Kolaborasi
Perawat harus bekerja sama dengan pelayanan rumah
sakit atau anggota tim kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan yang
optimal.
g. Fasilitator
Peran disini adalah membantu keluarga di dalm menghadapi
kendala untuk meningkatkan derajat kesehatannya.
h. Modifikasi Lingkungan
Perawat dapat memodifikasi lingkungan baik lingkungan
rumah maupun lingkungan masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat.
4. Proses Keperawatan Keluarga
Proses keperawatan adalah metode ilmiah yang digunakan
secara sistematis untuk mengkaji dan menentukan masalah kesehatan keluarga,
merencanakan asuhan keperawatan, melakukan intervensi keperawatan sesuai dengan
rencana yang telah disusun dan mengevaluasi asuhan yang telah diberikan
terhadap keluarga.
Tahap-tahap dalam proses keperawatan:
a. Pengkajian
Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan
oleh perawat untuk mengukur keadaan klien atau keluarga dengan memakai
norma-norma kesehatan maupun sosial yang merupakan sistem terintegrasi dan
kesanggupan keluarga untuk mengatasinya.
b. Diagnosa Keperawatan
Dalam menetapkan diagnosa keperawatan keluarga
ditetapkan berdasarkan faktor resiko dan faktor potensial terjadinya penyakit
atau masalah kesehatan keluarga serta mempertimbangkan kemampuan dalam
mengatasi masalah kesehatannya.
c. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan didasarkan pada rencana asuhan
yang telah disusun. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan adalah sumber daya (keuangan), tingkat pendidikan keluarga, adat
istiadat yang berlaku, respon dan penerimaan keluarga serta sarana yang
dimiliki keluarga.
d. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap yang menentukan apakah tujuan
tercapai. Apabila dalam penilaian tujuan tidak tercapai, maka perlu dicari
penyebabnya. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu tujuan tidak
realistis, tindakan keperawatan yang tidak tepat dan faktor yang tidak dapat
diatasi.